Onigiri juga dijual di toko kelontong di Hong Kong, daratan Cina, Taiwan, dan Korea Selatan. Dalam bahasa Korea, makanan ini disebut "jumeok bap" (Hangul: 주먹밥) atau "samgak gimbap" (Hangul: 삼각김밥), arti harfiah: "nasi kepal" atau "nasi segi tiga rumput laut"
Cara membentuk nasi
Sebelum membuat onigiri, kedua belah tangan harus dibasahkan dengan air matang agar nasi tidak melekat di tangan. Onigiri dibentuk oleh kedua telapak tangan yang diberi garam dapur, sedangkan garam yang menempel di permukaan telapak tangan diratakan penyebarannya dengan gerakan seperti mencuci tangan.
Onigiri jenis paling sederhana biasanya berisi daging ikan salmon panggang atau umeboshi yang berada di tengah-tengah nasi. Selain itu, onigiri ada yang dipanggang setelah sebelumnya dilumuri kecap asin atau miso.
Di Jepang, onigiri merupakan bekal makan siang sewaktu piknik atau dimakan di perjalanan. Nasi pada bentō sering berupa onigiri. Walaupun banyak sekali orang Jepang yang membeli onigiri produksi pabrik yang dijual di toko swalayan yang buka 24 jam, onigiri merupakan makanan yang dibuat sendiri di rumah yang cara pembuatannya diwariskan secara turun temurun.
Sejarah
Pada buku harian Murasaki Shikibu Nikki dari Murasaki Shikibu pada abad ke-11 ditulis tentang orang memakan bola-bola nasi.[4][5] Pada waktu itu, onigiri disebut tonjiki dan sering dimakan pada piknik makan siang.[6]
Pada tahun 1987 ditemukan gumpalan butiran nasi yang terkarbonisasi peninggalan zaman Yayoi dari penggalian arkeologi yang dilakukan di Prefektur Ishikawa. Dari nasi berbentuk onigiri yang sudah terkarbonisasi tersebut ditemukan sisa bekas ditekan-tekan jari tangan manusia. Selain itu, nasi yang dibentuk mirip onigiri juga ditemukan di situs penggalian Prefektur Kanagawa.[7]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar